
Berawal ketika pulang kampung untuk liburan akhir tahun, mata ini bukannya disuguhkan suasana kota yang asri, malah disuguhkan pemandangan yang kurang menyedapkan oleh banner-bann

Sayamurni bukan dari kalangan partai, apalagi partai pesaing, bukan dari LSM, lembaga pemerintah atau apapun, saya hanyalah warga Sukabumi yang prihatin dengan kondisi lingkungan kota kelahiran saya yang terlihat kumuh dengan selebaran yang ditempelkan oleh tim sukses bapak Ginandjar Daradjat. Memang bukan dari pihak beliau saja yang menempelkan dan memasang spanduk-spanduk kampanye tersebut, namun dengan mata telanjang, selebaran Ginandjar Daradjatlah yang terlihat sangat mendominasi. Coba bayangkan apabila, tempat tinggal kita yang baru saja dibangun, dicat sangat indah tiba-tiba ada orang dari luar yang menempel spanduk didepan rumah kita tanpa meminta ijin atau memberikan konpensasi apapun, Apa perasaan kita? Kesal dan marah tentunya. Itulah yang mungkin dirasakan oleh sebagian warga sukabumi yang sedikit terusik oleh kampanye negative seperti ini. Masih banyak rasanya media-media lain yang lebih elegan sebagai sarana untuk berkampanye, sehingga rakyat nantinya akan bersimpati bukan malah anti pati.
yakin, pihak pemerintah kota Sukabumi tak mungkin buta melihat kotanya gencar dijadikan media yang sangat murah bagi bapak ibu calon wakil rakyat, pasti ada semacan kesepakatan yang terjalin sehingga caleg seakan lancar menjalankan aksinya. Namun saya sangat yakin, bapak Ginandjar Daradjat adalah calon legislatif yang berpendidikan dan bijaksana, begitupun dengan tim sukses dari bapak Ginandjar Daradjat yang masih memiliki norma-norma kesopanan sehingga bertindak lebih tepat untuk waktu yang akan datang. Sekali lagi tulisan ini tidak bermaksud untuk menjatuhkan dan mendeskriditkan pihak manapun, tulisan ini murni jeritan hati salah satu warga Sukabumi atas apa yang terjadi di kota tercintanya. Semoga lewat tulisan ini, semua pihak dapat berintropeksi agar pemilu 2009 nanti dapat berjalan aman,lancar dan tidak ada satupun pihak yang dirugikan, amin.
0 komentar:
Posting Komentar