SMA 3 Sukabumi Dalam Kenangan

Sma 3 Sukabumi bisa dibilang Sma Negeri terbaik di kota Sukabumi, hampir semua lulusan smp di Sukabumi bercita-cita untuk masuk ke sekolah favorit itu, saya cukup beruntung masuk sma 3 Sukabumi tanpa bantuan siapapun, artinya saya masuk murni tanpa kongkalingkong, atau apapun namanya itu. Ketika itu tahun 2006, dengan semangat yang menggebu-gebu sayapun memulai hari pertama belajar di sma, namun.........

ketika hari pertama masuk sekolah kita masih memakai seragam smp, hal ini dikarenakan pihak sekolah terlambat memberikan seragam dengan alasan belum jadi, sepengamatan saya ini berlangsung tiap tahun, sudah menjadi kebiasaan murid baru ketika hari pertama belajar masih memakai seragam smp, begitu pula dengan seragam olahraga, lebih parahnya lagi, seragam olah raga baru dibagikan seminggu kemudian.
Sekolah pavorit, bukan berarti lingkungan sekolah terbebas dari murid-murid bermental preman, ketika tahun pertama , sumbangan kerap kali datang tanpa diundang, yang anehnya gegedud dari oknum murid itu seakan kebal dari pihak sekolah, menurut kabar yang berhembus oknum murid tersebut memberikan sumbangan terbesar kepada sekolah, jadi pihak sekolah menganak emaskan si oknum murid tadi.tahun pertama jadi tahun yang cukup berat bagi kami, yang seakan gerak-gerak kami dibatasi oleh senioritas para kakak kelas.
Tahun kedua di sma 3 Sukabumi seperti awal dari berjuta kenangan yang tak terlupakan selama masa sma, ketika tahun kedua yang merupakan tahun penjurusan, saya ditempatkan bersama teman-teman yang kompak, repuplik ipa tilu AKA REPTIL. Tak hanya mendapat teman-teman yang extra ordinary, kita pun diahadiai wali kelas yang sangat dicintai oleh kita, pak Yadi. Tahun pertama bersama anak-anak Reptil seperti masih terasa meraba-raba, kita masih belum menunjukan karakter asli kita masing-masing, walaupun begitu study tour ke Jogjakarta membuat REPTIL menjadi lebih solid.
Menjelang tahun ketiga di SMA 3 atau tahun kedua bersama REPTIL, kita sedikit bersedih karena salah satu keluarga besar reptile harus pergi, ketika itu WD mendapat beasiswa 1 tahun ke Amerika. Di tahun inilah sebenarnya kebersamaan itu benar-benat terbentuk, pondasi kebersamaan kita semakin kuat akumulasi dari sedih dan suka bersama.
Klimaks kebersamaanpun datang ketika UJIAN NASIONAL digelar, kita saling mensuport satu sama lain, berbagi jawaban, tak ada yang mementingkan diri sendiri yang kita pentingkan saat itu adalah bagaimana kita bisa lulus bersama dan mencicipi puncak kesuksesan kita di sma 3 sukabumi ini.
Setelah melewati tertawa,menangis,gembira,sedih,bersama…akhirnya kita ditakdirkan lulus dari sma 3 sukabumi, tertawa dan tangis bahagia bercampur menjadi satu di hari perpisahan , namun semuanya tak memutuskan persahabatan dan kebersamaan kita, ini akan berlangsung selamanya dan tak akan ada yang memisahkan kita kecuali kematian . seperti yang dinyatakan salah satu teman kami,”sejujurnya keberuntungan sebenarnya masuk sma 3 Sukabumi bukan karena sma 3 adalah sekolah paling favorit melainkan karena bertemu dengan teman-teman di ipa 3”.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

anak sma 3 ya...sekarang kuliah di mana?

Anonim mengatakan...

so sweeeeeeeeeetttttttt

ira_SleepingBeauty mengatakan...

kangeeeeeeeen smanti..

Posting Komentar